Monday, January 26, 2015

Struktur Organisasi


SEJARAH, PERKEMBANGAN DAN PROFIL IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA

30 April 2012 at 23:03
I.     LATAR BELAKANG
Mengingat semakin kompleksnya kepentingan mahasiswa untuk mengakses hal – hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi  dari berbagai pihak yang berkompeten, seperti IAI, perusahaan dan pemerintah, maka seluruh mahasiswa akuntansi Indonesia sepakat untuk melakukan suatu kegiatan saling bertukar informasi atau sharing antar mahasiswa akuntansi se-Indonesia. Kegiatan ini bertujuan agar para mahasiswa akuntansi dapat mengetahui segala perkembangan yang terjadi di Indonesia khususnya di dunia akuntansi, sekaligus sebagai wacana berfikir akan perbedaan informasi yang diperoleh dan beragam informasi dari berbagai daerah.

II.     SEJARAH IMAI
Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI) merupakan metamorphosis dari Jaringan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (JMAI) yang awalnya dibangun berdasarkan semangat kebersamaan merupakan suatu wadah yang berbentuk jaringan yang berfungsi sebagai wahana sharing informasi diantara mahasiswa akuntansi Indonesia dan juga sebagai ajang untuk berperan serta dalam mengkomunikasikan pemikiran-pemikiran konstruktif guna terwujudnya transparansi dan akuntabilitas sosial. Namun, pada akhirnya kita sadari bahwa bentuk jaringan ini tidak terlalu efektif untuk memberikan suatu bukti nyata kontribusi dan eksistensi JMAI bagi mahasiswa akuntansi se-Indonesia secara umum, sehingga dalam perjalanannya tercetuslah pemikiran untuk merubah bentuk jaringan menjadi organisasi untuk lebih mengintensifkan lagi wadah mahasiswa akuntansi se-Indonesia ini.
Dari pertemuan nasional di Siliwangi pada tahun 1998 seluruh mahasiswa akuntansi se-Indonesia yang hadir pada saat itu telah mulai merumuskan suatu kegiatan khusus bagi mahasiswa akuntansi se-Indonesia yang hadir pada saat itu sangat sedikit memperoleh informasi mengenai dunia akuntansi. Namun, pada pertemuan tersebut belum tercapai kesepakatan akan berbentuk seperti apakah kegiatan tersebut, akan tetapi disinilah embrio awal terbentuknya JMAI dan hasil dari temu nasional pada saat itu adalah merumuskan membentuk wadah komunikasi bagi mahasiswa akuntansi dan akan dibahas pada pertemuan nasional berikutnya.
Pada pertemuan seminar nasional akuntansi tahun 1999 di Universitas Airlangga Surabaya, para mahasiswa yang hadir disanapun kembali membahas tentang rencana kegiatan yang berhubungan dengan akuntansi dan merupakan kelanjutan dari pembahasan di Siliwangi. Pada pertemuan ini mahasiswa berhasil menetapkan gagasan tentang pembentukan Jaringan Komunikasi Mahasiswa Akuntansi Nasional. Namun, pembahasan lebih lanjut dilakukan di Universitas Indonesia.
Pada bulan Maret 2000, di Universitas Indonesia dalam diskusi panel ilmiah kembali diadakan pertemuan dan dialog nasional akuntansi. Disinilah pada awalnya terbentuk kesepakatan tentang kegiatan yang akhirnya dibentuk dengan nama Jaringan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (JMAI) dan mulai merumuskan arah kegiatannya, bentuk komunikasi dan mendata para anggotanya. Mengingat anggota JMAI adalah seluruh Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia baik negeri ataupun swasta yang memiliki jurusan akuntansi, maka untuk mempermudah koordinasi masing-masing anggota dibagi menurut daerah terdekat dan disatukan dalam bentuk Simpul.
Pertemuan selanjutnya dilakukan di Universitas Diponogoro pada bulan November 2000, pada pertemuan ini masing-masing simpul telah mulai melakukan progress report tentang hasil penyebaran informasi yang telah dilakukan masing-masing simpul. Pada pertemuan ini para mahasiswa mulai menyusun legalitas hukum JMAI, bentuk dan menentukan cara yang paling efisien dan efektif dalam penyebaran informasi selain pertemuan nasional yang saling berkesinambungan setiap tahunnya minimal satu tahun sekali.
Pada pertemuan di Universitas Gajah Mada, selain melakukan seminar nasional, mahasiswa akuntansi se-Indonesia juga berhasil mencapai kesepakatan untuk mendeklarasikan Jaringan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (JMAI) yang disetujui oleh seluruh mahasiswa se-Indonesia yang diwakili oleh wakil-wakil mereka yang hadir pada saat itu. Maka, tepat pada tanggal 23 April 2001 bertempat di Asrama Haji Yogyakarta Jaringan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (JMAI) secara resmi DIDEKLARASIKAN. Dalam sidang Temu Nasional JMAI di Yogyakarta ini, para mahasiswa berhasil merumuskan kegiatan JMAI, Visi, Misi dan Tujuan strategis JMAI kedepannya, alur hubungan masing-masing simpul, keanggotaan, dan alat komunikasi yang dipilih. Hasil dari sidang pleno disebarluaskan dan dilaksanakan di masing-masing simpul dan kemudian dilaporkan pada Temu Nasional JMAI berikutnya.
Pada pertemuan di Bandung, bertempat di Universitas Padjadjaran pada bulan November 2001, para mahasiswa membahas evaluasi kinerja JMAI. Salah satu hasil dari sidang komisi adalah mahasiswa sepakat membuat beberapa rekomendasi yang bertujuan untuk kepentingan intern dan ekstern kemudian diajukan kepada pihak yang berwenang. Di sinilah para delegasi yang hadir juga menyepakati pergantian kawasan Temu Nasional agar pertemuan dapat dilaksanakan di seluruh kepulauan Indonesia, tidak hanya terpusat di Pulau Jawa.
Pertemuan selanjutnya diadakan di  Pulau Sumatra, tepatnya di Universitas Sumatra Utara pada bulan Mei 2002. Pada Temu Nasional ini, delegasi yang hadir menyusun rencana untuk kerjasama dengan pihak yang berwenang, seperti IAI dalam setiap kegiatan JMAI dan begitu pula sebaliknya. Melakukan penyesuaian – penyesuaian kurikulum inti mata kuliah akuntansi sesuai dengan kebutuhan masing – masing perguruan tinggi. Dalam salah satu sidang komisi yang membahas realisasi rekomendasi sidang pleno di Bandung dan menyatakan hal – hal yang masih relevan akan ditindak lanjuti.
Selanjutnya, pertemuan dilakukan di STIEM BONGAYA, Makassar pada tahun 2003.Delegasi yang hadir membahas tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yang masih relevan dan rekomendasi – rekomendasi baik untuk eksternal dan internal JMAI sendiri. Selain itu, pada pertemuan ini juga membahas tentang Standard Operational Procedur (SOP), yaitu aturan – aturan dan landasan dasar bagi pergerakan JMAI kedepannya.
Universitas Mulawarman Samarinda menjadi tempat pertemuan selanjutnya pada tahun 2004, pertemuan ini menghasilkan beberapa rekomendasi untuk melakukan berbagai perbaikan dalam tubuh JMAI itu sendiri dan juga mencoba untuk dapat menyosialisasikan JMAI ditingkat Nasional sehingga gaung dan gema JMAI lebih terdengar dan mulai diperhitungkan dalam setiap moment akuntansi.
Tuan rumah pertemuan selanjutnya kembali ke Pulau Sumatra, tepatnya di Universitas Riau tahun 2005. Pada pertemuan kali ini, delegasi yang hadir membahas tentang perkembangan yang terjadi pada perekonomian Indonesia pada umumnya, dan dunia akuntansi pada khususnya. Memperluas pemberian rekomendasi kepada pihak eksternal menjadi IAI, Pemerintah Pusat, Dikti, dan Pemerintah Daerah. Diharapkan dengan adanya perluasan rekomendasi ini, JMAI akan semakin dikenal tidak hanya di kalangan akademis saja, namun juga Pemerintah.
Pada Tahun 2006, Temu Nasional selanjutnya dilakukan di Universitas Bung Hatta Padang yang dirangkum dalam FIESTA (Forum Ilmiah Ekonomi Studi Akuntansi). Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini lebih mengarah kepada perbaikan internal JMAI, memperjelas pengertian Simpul dan memperkuat jaringan dengan melakukan komunikasi yang lebih baik. Hasil temunas ini juga menetapkan Universitas Jendral Soedirman Jawa Tengah untuk menjadi tuan rumah selanjutnya.
Pada tahun 2007, Temu Nasional JMAI di Universitas Jendral Soedirman menindaklanjuti dari hasil dari temu nasional sebelumnya. Hasil dari temunas ini adalah beberapa rekomendasi kepada IAI, Pemerintah Pusat, Dikti, dan Pemerintah Daerah. Selain itu, dibahas pula Standard Operational Procedur (SOP) dan progress report dari perkembangan JMAI yang kurang efektif dalam hal sosialisasi.
Hasil dari Temu Nasional JMAI di Universitas Jendral Soedirman ditindak lanjuti oleh delegasi yang hadir pada Temu Nasional JMAI selanjutnya di Universitas Haluleo, Kendari pada Juni 2008. Pada Temu Nasional kali ini terjadi diskusi panjang yang menimbang dari beberapa faktor yang menjadi keterbatasan – keterbatasan JMAI untuk berkembang selama ini. Hasil yang didapat dari Temu Nasional ini adalah kesepakatan untuk merubah Jaringan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (JMAI) menjadi suatu bentuk organisasi untuk dapat lebih memajukan wadah mahasiswa akuntansi se-Indonesia ini kedepannya. Selain itu, beberapa rekomendasi dari temu nasional ini adalah menyosialisasikan perubahan bentuk JMAI yang berubah menjadi organisasi ini ke Simpul masing – masing dan mempersiapkan kelengkapan organisasi yang akan di bahas pada temu nasional selanjutnya walaupun saat itu tidak ada delegasi yang hadir bersedia untuk menjadi tuan rumah selanjutnya. Sehingga, disepakati bahwa delegasi yang hadir akan mencari Universitas mana yang bersedia untuk menjadi tuan rumah.
Universitas Diponogoro bersedia menjadi tuan rumah selanjutnya pada Februari 2009.Sesuai hasil dan rekomendasi pada temu nasional sebelumnya di Universitas Haluleo, pembahasan pada Temu Nasional kali ini adalah kelengkapan organisasi, seperti AD/ART, GBHO dan PPO untuk Organisasi JMAI. Namun, delegasi yang hadir saat itu berselisih paham karena beberapa delegasi beranggapan bahwa sosialisasi perubahan bentuk JMAI dari jaringan menjadi organisasi kurang maksimal, sehingga perlu tambahan waktu dan usaha yang lebih keras lagi untuk mensosialisasikan perubahan ini. Para delegasi yang hadir pun sepakat untuk hanya merumuskan draft kelengkapan organisasi untuk Organisasi JMAI. Selain itu, hasil dari kesepakatan ini adalah membuat tim untuk mengkoordinir sosialisasi perubahan bentuk JMAI menjadi organisasi, dan selanjutnya Simpul Jawa Barat menjadi tuan rumah KONGRES I untuk Organisasi JMAI yang akan menjadi sejarah baru untuk wadah para mahasiswa akuntansi se-Indonesia ini.
Pada bulan November 2009, Simpul Jawa Barat yang dipusatkan di Universitas Kristen Maranatha menyelenggarakan KONGRES I untuk Organisasi JMAI, yang mana diawali dengan Seminar Nasional dan Kompetisi Debat Nasional Akuntansi. Tepat pada tanggal 18 November 2009, Jaringan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (JMAI) secara resmi berubah nama menjadi Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI). Beberapa kelengkapan Organisasi pun sudah disepakati oleh delegasi yang hadir saat itu, diantaranya adalah:
  1. AD/ART, GBHPK, GBHO IMAI.
  2. Dipilih dan ditetapkan 5 (lima) orang Dewan Pengawas Nasional (DPN).
  3. Dipilih dan ditetapkan 5 (lima) Orang Badan Pimpinan Nasional (BPN).
    1. Dipilih dan ditetapkan Universitas Hasanuddin Makassar sebagai tuan rumah KONGRES II.
    2. Dipilih dan ditetapkan Universitas Lancang Kuning (UNILAK) Pekanbaru sebagai tuan rumah Musyawarah Kerja  Nasional I Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (MUSKERNAS I IMAI).
III.     PERKEMBANGAN IMAI
3.1.   Pembentukan Simpul
Simpul adalah Struktur kepengurusan IMAI yang paling rendah dibawah pengurus wilayah dan nasional, pengurus simpul terdiri dari delegasi – delegasi Perguruan Tinggi yang berada di satu provinsi dan memiliki progam studi/jurusan akuntansi.
Berikut ini adalah daftar simpul IMAI yang telah terbentuk:
  1. Simpul Aceh
  2. Simpul Sumatera Barat
  3. Simpul Riau
  4. Simpul Sumatera Selatan
  5. Simpul Lampung
  6. Simpul DKI Jakarta
  7. Simpul Jawa Barat
  8. Simpul Jawa Timur
  9. Simpul Kalimantan Timur
  10. Simpul Sulawesi Selatan
  11. Simpul Sulawesi Tenggara
  12. Simpul Sulawesi Barat
  13. Simpul Gorontalo
Berikut ini adalah daftar Simpul yang sedang dalam proses pembentukan:
  1. Simpul Sumatera Utara
  2. Simpul Jambi
  3. Simpul Bengkulu
  4. Simpul Yogyakarta
  5. Simpul Jawa Tengah
  6. Simpul NTB
  7. Simpul NTT
  8. Simpul Sulawesi Utara
  9. Simpul Sulawesi Tengah
  10. Simpul Papua
Daftar simpul yang telah terbentuk dan yang sedang dalam proses merupakan data up date (April 2012) sampai dengan periode kedua IMAI.

3.2.   Musyawarah Kerja Nasional I
Sesuai amanah KONGRES I IMAI, maka pada bulan Mei 2010 Musyawarah Kerja Nasional I IMAI  sukses terlaksana di Universitas Lancang Kuning (UNILAK) Pekanbaru, yang dihadiri ± 30 Perguruan Tinggi se-Indonesia. Amanah dari Kongres untuk melengkapi kelengkapan organisasi yang belum terselesaikan dapat dijalankan pada moment Musyawarah Kerja Nasional I IMAI  ini dengan kesepakatan tentang Pedoman Peraturan Organisasi, Himne, Mars dan Pakaian Dinas Harian.
Musyawarah Kerja Nasional I IMAI juga melahirkan 3 (tiga) Program Kerja Nasional IMAIsekaligus tuan rumah penyelenggarannyayaitu:
  1. Accounting Intelligent Reborn (AIR) tuan rumah Universitas Lampung.
  2. Latihan Kepemimpinan Nasional (LKN) tuan rumah Universitas Pasundan Bandung.
  3. Full Accounting Share (FAS) tuan rumah Universitas Jendral Soedirman Jawa Tengah.

3.2.   Accounting Intelligent Reborn I (AIR I)
Dari 3 (tiga) program kerja nasional yang direncanakan, hanya 2 (dua) program kerja nasional yang terealisasi, yang pertama adalah Accounting Intelligent Reborn (AIR)yang diselenggarakan di Universitas Lampung dan dihadiri ± 40 Perguruan Tinggi se-Indonesia. Pelaksanaan AIR dirangkai dengan berbagai macam kegiatan, diantaranya seminar dan pelatihan SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan - Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik). Seminar dan pelatihan diikuti oleh seluruh delegasi yang hadir pada saat itu, materi seminar dan pelatihan tersebut diisi oleh perwakilan dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pusat. Semua rangkaian acara AIR tersebut sukses terlaksana tanpa ada kendala dan hambatan apapun.

3.3.   Latihan Kepemimpinan Nasional (LKN)
Latihan Kepemimpinan Nasional (LKN) diselenggaran di Universitas Pasundan Bandung dan dihadiri ± 50 Perguruan Tinggi se-Indonesia. LKN dirangkai dengan berbagai kegiatan, diantaranya seminar Akuntansi Nasional dengan tema “Peran Perbankan Dalam Menerapkan SAK Syariah Untuk Menopang Perekonomian Indonesia”, kemudian Diskusi Akuntansi Nasional dengan tema “Peran dan Keuntungan Dari Konvergensi SAK IFRS Dalam Ruang Lingkup BUMN dan Akademis”, kemudian Latihan Kepemimpinan Nasional dengan tema “Integritas Akuntan Dalam Krisis Kepemimpinan Nasional”. Semua rangkaian acara LKN tersebut sukses terlaksana tanpa ada kendala dan hambatan apapun.

3.4.   Full Accounting Share (FAS)
Program kerja yang ketiga yaitu Full Accounting Share (FAS) tidak terlaksana kerena berbagai hal dan kendala yang dialami oleh penyelenggara yang telah ditetapkan. Pada Kepengurusan IMAI pertama, gerak perjuangan lebih ditekankan kepada sosialisasi IMAI dan perkembangan internal organisasi dengan lahirnya kepengurusan wilayah dan simpul. Sampai dengan berakhirnya kepengurusan, telah terbentuk 2 kepengurusan wilayah, yaitu wilayah I dan wilayah VII, serta 10 simpul. Dalam masa perkembangan IMAI ini, masih kurangnya konsistensi merupakan faktor yang mempengaruhi menurunnya keaktifan anggota biasa serta pengurus IMAI di tingkat nasional, wilayah dan simpul.

3.5.   Kongres II IMAI
Pada bulan Oktober 2011, Kongres II IMAI sukses terlaksana di Simpul Sulawesi Selatan yang bertempat di Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar. Kongres tersebut dirangkai dengan berbagai kegiatan yang dikemas dalam INAD (IMAI National Accounting Days), yang mana diawali dengan Seminar Nasional Akuntansi dengan tema ”Green Accounting; A Proposal to Sustainability Environment” dengan menghadirkan pemateri-pemateri handal dan profesional. Beberapa kekurangan dan kelemahan organisasi dibenahi pada kongres II tersebut, diantaranya adalah:
  1. Memperbaiki konstitusi IMAI.
  2. Evaluasi kepengurusan dan perkembangan IMAI periode pertama.
  3. Pembagian wilayah menjadi 5 (lima) yang awalnya terbagi 7 (tujuh).
  4. Dipilih dan ditetapkan 5 (lima) Dewan Pengawas Nasional periode 2011-2013.
  5. Dipilih dan ditetapkan 5 (lima) Badan Pimpinan Nasional periode 2011-2013.
  6. Dipilih dan ditetapkan simpul Sumatera Barat, tepatnya Universitas Bung Hatta (UBH) Padang sebagai tuan rumah Musyawarah Kerja Nasional II IMAI (MUSKERNAS II IMAI).

3.6.   Musyawarah Kerja Nasional II
Sesuai dengan amanah Kongres II IMAI, maka pada bulan April 2012 Musyawarah Kerja Nasional II IMAI  (MUSKERNAS II IMAI) sukses terlaksana di Simpul Sumatera Barat, yang diselenggarakan di Universitas Bung Hatta (UBH) Padang. MUSKERNAS II IMAI dirangkum dalam BNCAC (Building the Nation’s Competitiveness Through Accountant’s Competency), yang mana dimulai dengan seminar akuntansi nasional dengan tema “Indonesia pasca triwulan I penerapan IFRS”. Dan kemudian dilanjutkan dengan “Accounting and Tax Competition”. MUSKERNAS II IMAI melahirkan 4 (empat) Program Kerja Nasional IMAIsekaligus tuan rumah penyelenggarannyayaitu:
  1. Latihan Kader & Kepemimpinan Nasional (LKKN), tuan rumah Simpul Jawa Timur.
  2. Accounting Intelligent Reborn II (AIR II), tuan rumah Simpul Jakarta
  3. Full Accounting Share (FAS), tuan rumah Simpul Aceh
  4. Bunga Rampai IMAI.

Bunga Rampai IMAI adalah kumpulan karya tulis ilmiah akuntansi dari seluruh anggota IMAI yang dikumpulkan pada saat pelaksanaan program-program kerja IMAI. Karya tulis ilmiah yang terkumpul kemudian akan diseleksi, lalu kemudian disusun dalam bentuk sebuah buku, dan akan diterbitkan setelah masa bakti kepengurusan periode kedua berakhir.
Masing-masing Program Kerja tersebut sudah ditetapkan dan disepakati bersama komposisi-komposisinya, dengan tujuan agar tidak melenceng dari konstitusi IMAI.
     Selain merumuskan program kerja nasional, Muskernas II IMAI juga menetapkan format pengkaderan simpul yang ditetapkan dan dipakai secara Nasional. Tujuan ditetapkannya format pengkaderan tersebut adalah agar lebih memudahkan dan menyamakan proses pengkaderan di seluruh simpul IMAI se-Indonesia. Selain itu, pada moment Muskernas II IMAI dipilih dan ditetapkan empat biro beserta pengurusnya, biro tersebut adalah:
  1. Biro Humas
  2. Biro Kajian Akademi
  3. Biro Kesekretariatan dan Administrasi
  4. Biro Keuangan

IV.     Profil singkat IMAI
4.1.    Profil
Berikut ini adalah profil singkat Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI):
Nama Organisasi               : Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI)
Berdiri Tanggal                 : 18 November 2009
Azas                                 : Pancasila
Landansan                        : Tri Dharma Perguruan Tinggi
Status                                : Organisasi Kemahasiswaan
Sifat                                  : Independen
Bentuk Organisasi             : Federasi
Bentuk Kepengurusan      : Presidium
Kelengkapan Organisasi   : Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Garis-Garis Besar Haluan Organisasi, Garis-Garis Besar Haluan Program Kerja, Pedeman Peraturan Organisasi, Hymne, Mars, Pakaian Dinas Harian.
Motto                               : “Akuntansi Tangguh, Akuntansi Bersatu”


4.2.   Visi dan Misi IMAI
Anggaran Dasar (AD) IMAI pasal 9 tentang Visi, berbunyi:
“Menjadikan IMAI sebagai organisasi pemersatu yang berperan aktif dalam pengkajian dan pengembangan serta penerapan kompetensi akuntansi berbasis teknologi informasi secara komprehensif”.



Anggaran Dasar (AD) IMAI pasal 10 tentang Misi, berbunyi :
§  Ø Mengintensifkan komunikasi dan informasi yang akurat dikalangan mahasiswa akuntansi indonesia.
§  Ø Mengembangkan wawasan keilmuan anggota IMAI melalui kajian keakuntansian dan pengaplikasian dalam teknologi informasi.
§  Ø Meningkatkan daya kritis yang bertanggung jawab terhadap kondisi sosial, perkembangan akuntansi dunia pada umumnya dan indonesia pada khususnya.
§  Ø Memberikan kontribusi kepada berbagai pihak dalam upaya pengembangan dan penerapan akuntansi.

4.3.   Fungsi dan Tujuan IMAI
Anggaran Dasar (AD) IMAI pasal 11 tentang Fungsi IMAI, berbunyi : 
  1. Sebagai lembaga pemersatu mahasiswa akuntansi se-Indonesia
  2. Sebagai lembaga pengembangan dan penerapan keilmuan anggota
  3. Sebagai lembaga kaderisasi anggota
  4. Sebagai lembaga penyalur aspirasi anggota
  5. Sebagai lembaga penyalur kreatifitas anggota

Anggaran Dasar (AD) IMAI pasal 12 tentang Tujuan IMAI, berbunyi:
“Terbinanya insan akademis dengan nilai-nilai ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berintelektual serta mampu mengaplikasikan keilmuan akuntansi secara profesional, inovatif dan kreatif dalam sosial kemasyarakatan demi terwujudnya tujuan pendidikan nasional”.

4.4.   Pengurus Nasional IMAI periode pertama (2009-2011);
  1. Dewan Pengawas Nasional (DPN)
DPN merupakan badan legistatif  tertinggi di IMAI, yang menjalankan fungsi-fungsi dan tugas-tugas legislatif sebagaimana yang telah diatur di dalam konstitusi IMAI.
Berikut ini adalah nama-nama DPN IMAI periode pertama:
  1. Fauzan Ishak Aksa       : (Wilayah 1) Universitas Malikussaleh, Aceh
  2. Gatot Suntoso              : (Wilayah 2) Universitas Bandar Lampung, Lampung
  3. Denny Aryanto Putro   : (Wilayah 3) Universitas Ibnu Kholdun, Bogor
  4. Prasetyo                       : (Wilayah 4) Universitas Jenderal Soedirman, Jateng
  5. Wandi                          : (Wilayah 5) STIEM Bongaya, Makassar

  1. Badan Pimpinan Nasional (BPN)
BPN merupakan badan eksekutif tertingi di IMAI, yang menjalankan fungsi-fungsi dan tugas-tugas eksekutif sebagaimana yang telah diatur di dalam konstitusi IMAI.
Berikut ini adalah nama-nama BPN IMAI periode pertama:
  1. Sigit Catur Rohadi        : Universitas Lampung
  2. Sandi Ariesta                : Universitas Pasundan, Bandung
  3. Aditya                          : Universitas Air Langga, Surabaya
  4. Agung Jati Prabowo     : Universitas Islam Sultan Agung, Jateng
  5. Bus Fachrudin              : Universitas Negeri Makassar, Sulsel

4.5.   Pengurus Nasional IMAI Periode kedua (2011-2013) :
Nama-nama Dewan Pengawas Nasional (DPN) :
  1. Rudi Purnama              : (Wilayah 1) Universitas Putra Indonesisia YPTK, Padang
  2. Anugrah Adi                : (Wilayah 2) Universitas Pasundan, Bandung
  3. Ahmad Alfan               : (Wilayah 3) Universitas Nusantara PGRI, Kediri
  4. Nur Siti Fatimah           : (Wilayah 4) Universitas Mulawarman, Samarinda
  5. Ali Muhammading       : (Wilayah 5) Universitas 45 Makassar

Nama-nama Badan Pimpinan Nasional (BPN):
  1. Iwan Rambe                 : (Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru)
  2. Arief Yusri                   : (Universitas Hasanuddin, Makassar)
  3. Tegar Agung Wibowo  : (Universitas Negeri Malang, Jatim)
  4. M. Satria Putra             : (Universitas Lampung)
  5. Suhamdani Kamal Arif            : (Universitas Mulawarman, Samarinda)

Nama-nama pengurus Biro-biro IMAI:
  1. Biro Humas                                          : Adi Putra O (Universitas Budi Luhur, Jakarta)
  2. Biro Kajian Akademi                           : Indan Lazulfa Anas (Universitas Lampung)
  3. Biro Kesekretariatan & Administrasi    : Rizky Rahayu Utomo                                                       (Universitas Muhammadiyah Malang)
  4. Biro Keuangan                                     : Widya Sari (Universitas Jambi)



Note: Satu hal yang perlu diingat, Organisasi IMAI murni bergerak dalam bidangAKADEMIK seperti halnya himpunan akuntansi, jadi IMAI tidak ikut campur dengan halPOLITIK.
===> Info lebih lanjut tentang IMAI bisa diperoleh dari Group FB IMAI:
E-mail: imaiindonesia@yahoo.co.id
CP : 0832112844122 (Biro Humas)
LOGO IMAI SIMPUL JAKARTA