Monday, January 26, 2015
SEJARAH, PERKEMBANGAN DAN PROFIL IKATAN MAHASISWA AKUNTANSI INDONESIA
30 April 2012 at 23:03
I. LATAR
BELAKANG
Mengingat semakin kompleksnya
kepentingan mahasiswa untuk mengakses hal – hal yang berkaitan dengan dunia
akuntansi dari berbagai pihak yang berkompeten, seperti IAI, perusahaan
dan pemerintah, maka seluruh mahasiswa akuntansi Indonesia sepakat untuk
melakukan suatu kegiatan saling bertukar informasi atau sharing antar
mahasiswa akuntansi se-Indonesia. Kegiatan ini bertujuan agar para mahasiswa
akuntansi dapat mengetahui segala perkembangan yang terjadi di Indonesia
khususnya di dunia akuntansi, sekaligus sebagai wacana berfikir akan perbedaan
informasi yang diperoleh dan beragam informasi dari berbagai daerah.
II. SEJARAH
IMAI
Ikatan Mahasiswa Akuntansi
Indonesia (IMAI) merupakan metamorphosis dari
Jaringan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (JMAI) yang awalnya dibangun berdasarkan
semangat kebersamaan merupakan suatu wadah yang berbentuk jaringan yang
berfungsi sebagai wahana sharing informasi diantara mahasiswa
akuntansi Indonesia dan juga sebagai ajang untuk berperan serta dalam
mengkomunikasikan pemikiran-pemikiran konstruktif guna terwujudnya transparansi
dan akuntabilitas sosial. Namun, pada akhirnya kita sadari bahwa bentuk jaringan
ini tidak terlalu efektif untuk memberikan suatu bukti nyata kontribusi dan
eksistensi JMAI bagi mahasiswa akuntansi se-Indonesia secara umum, sehingga
dalam perjalanannya tercetuslah pemikiran untuk merubah bentuk jaringan menjadi
organisasi untuk lebih mengintensifkan lagi wadah mahasiswa akuntansi
se-Indonesia ini.
Dari pertemuan nasional di
Siliwangi pada tahun 1998 seluruh mahasiswa akuntansi se-Indonesia yang hadir
pada saat itu telah mulai merumuskan suatu kegiatan khusus bagi mahasiswa
akuntansi se-Indonesia yang hadir pada saat itu sangat sedikit memperoleh
informasi mengenai dunia akuntansi. Namun, pada pertemuan tersebut belum
tercapai kesepakatan akan berbentuk seperti apakah kegiatan tersebut, akan
tetapi disinilah embrio awal terbentuknya JMAI dan hasil dari temu nasional
pada saat itu adalah merumuskan membentuk wadah komunikasi bagi mahasiswa
akuntansi dan akan dibahas pada pertemuan nasional berikutnya.
Pada pertemuan seminar nasional
akuntansi tahun 1999 di Universitas Airlangga Surabaya, para mahasiswa yang
hadir disanapun kembali membahas tentang rencana kegiatan yang berhubungan
dengan akuntansi dan merupakan kelanjutan dari pembahasan di Siliwangi. Pada
pertemuan ini mahasiswa berhasil menetapkan gagasan tentang pembentukan
Jaringan Komunikasi Mahasiswa Akuntansi Nasional. Namun, pembahasan
lebih lanjut dilakukan di Universitas Indonesia.
Pada bulan Maret 2000, di
Universitas Indonesia dalam diskusi panel ilmiah kembali diadakan pertemuan dan
dialog nasional akuntansi. Disinilah pada awalnya terbentuk kesepakatan tentang
kegiatan yang akhirnya dibentuk dengan nama Jaringan Mahasiswa Akuntansi
Indonesia (JMAI) dan mulai merumuskan arah kegiatannya, bentuk komunikasi dan
mendata para anggotanya. Mengingat anggota JMAI adalah seluruh Perguruan Tinggi
yang ada di Indonesia baik negeri ataupun swasta yang memiliki jurusan
akuntansi, maka untuk mempermudah koordinasi masing-masing anggota dibagi
menurut daerah terdekat dan disatukan dalam bentuk Simpul.
Pertemuan selanjutnya dilakukan
di Universitas Diponogoro pada bulan November 2000, pada pertemuan ini
masing-masing simpul telah mulai melakukan progress report tentang
hasil penyebaran informasi yang telah dilakukan masing-masing simpul. Pada
pertemuan ini para mahasiswa mulai menyusun legalitas hukum JMAI, bentuk dan
menentukan cara yang paling efisien dan efektif dalam penyebaran informasi
selain pertemuan nasional yang saling berkesinambungan setiap tahunnya minimal
satu tahun sekali.
Pada pertemuan di Universitas
Gajah Mada, selain melakukan seminar nasional, mahasiswa akuntansi se-Indonesia
juga berhasil mencapai kesepakatan untuk mendeklarasikan Jaringan Mahasiswa
Akuntansi Indonesia (JMAI) yang disetujui oleh seluruh mahasiswa
se-Indonesia yang diwakili oleh wakil-wakil mereka yang hadir pada saat itu.
Maka, tepat pada tanggal 23 April 2001 bertempat di Asrama Haji Yogyakarta
Jaringan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (JMAI) secara resmi DIDEKLARASIKAN. Dalam
sidang Temu Nasional JMAI di Yogyakarta ini, para mahasiswa berhasil merumuskan
kegiatan JMAI, Visi, Misi dan Tujuan strategis JMAI kedepannya, alur hubungan
masing-masing simpul, keanggotaan, dan alat komunikasi yang dipilih. Hasil dari
sidang pleno disebarluaskan dan dilaksanakan di masing-masing simpul dan
kemudian dilaporkan pada Temu Nasional JMAI berikutnya.
Pada pertemuan di Bandung,
bertempat di Universitas Padjadjaran pada bulan November 2001, para mahasiswa
membahas evaluasi kinerja JMAI. Salah satu hasil dari sidang komisi adalah
mahasiswa sepakat membuat beberapa rekomendasi yang bertujuan untuk kepentingan
intern dan ekstern kemudian diajukan kepada pihak yang berwenang. Di sinilah
para delegasi yang hadir juga menyepakati pergantian kawasan Temu Nasional agar
pertemuan dapat dilaksanakan di seluruh kepulauan Indonesia, tidak hanya terpusat
di Pulau Jawa.
Pertemuan selanjutnya diadakan
di Pulau Sumatra, tepatnya di Universitas Sumatra Utara pada bulan Mei
2002. Pada Temu Nasional ini, delegasi yang hadir menyusun rencana untuk
kerjasama dengan pihak yang berwenang, seperti IAI dalam setiap kegiatan JMAI
dan begitu pula sebaliknya. Melakukan penyesuaian – penyesuaian kurikulum inti
mata kuliah akuntansi sesuai dengan kebutuhan masing – masing perguruan tinggi.
Dalam salah satu sidang komisi yang membahas realisasi rekomendasi sidang pleno
di Bandung dan menyatakan hal – hal yang masih relevan akan ditindak lanjuti.
Selanjutnya, pertemuan dilakukan
di STIEM BONGAYA, Makassar pada tahun 2003.Delegasi yang hadir membahas tindak
lanjut dari pertemuan sebelumnya yang masih relevan dan rekomendasi –
rekomendasi baik untuk eksternal dan internal JMAI sendiri. Selain itu, pada
pertemuan ini juga membahas tentang Standard Operational Procedur (SOP), yaitu
aturan – aturan dan landasan dasar bagi pergerakan JMAI kedepannya.
Universitas Mulawarman Samarinda menjadi
tempat pertemuan selanjutnya pada tahun 2004, pertemuan ini menghasilkan
beberapa rekomendasi untuk melakukan berbagai perbaikan dalam tubuh JMAI itu
sendiri dan juga mencoba untuk dapat menyosialisasikan JMAI ditingkat Nasional
sehingga gaung dan gema JMAI lebih terdengar dan mulai diperhitungkan dalam
setiap moment akuntansi.
Tuan rumah pertemuan selanjutnya
kembali ke Pulau Sumatra, tepatnya di Universitas Riau tahun 2005. Pada
pertemuan kali ini, delegasi yang hadir membahas tentang perkembangan yang
terjadi pada perekonomian Indonesia pada umumnya, dan dunia akuntansi pada
khususnya. Memperluas pemberian rekomendasi kepada pihak eksternal menjadi IAI,
Pemerintah Pusat, Dikti, dan Pemerintah Daerah. Diharapkan dengan adanya
perluasan rekomendasi ini, JMAI akan semakin dikenal tidak hanya di kalangan
akademis saja, namun juga Pemerintah.
Pada Tahun 2006, Temu Nasional
selanjutnya dilakukan di Universitas Bung Hatta Padang yang dirangkum dalam
FIESTA (Forum Ilmiah Ekonomi Studi Akuntansi). Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini lebih mengarah kepada perbaikan internal JMAI, memperjelas
pengertian Simpul dan memperkuat jaringan dengan melakukan komunikasi yang
lebih baik. Hasil temunas ini juga menetapkan Universitas Jendral Soedirman
Jawa Tengah untuk menjadi tuan rumah selanjutnya.
Pada tahun 2007, Temu Nasional
JMAI di Universitas Jendral Soedirman menindaklanjuti dari hasil dari temu
nasional sebelumnya. Hasil dari temunas ini adalah beberapa rekomendasi kepada
IAI, Pemerintah Pusat, Dikti, dan Pemerintah Daerah. Selain itu, dibahas
pula Standard Operational Procedur (SOP) dan progress
report dari perkembangan JMAI yang kurang efektif dalam hal
sosialisasi.
Hasil dari Temu Nasional JMAI di
Universitas Jendral Soedirman ditindak lanjuti oleh delegasi yang hadir pada
Temu Nasional JMAI selanjutnya di Universitas Haluleo, Kendari pada Juni 2008.
Pada Temu Nasional kali ini terjadi diskusi panjang yang menimbang dari
beberapa faktor yang menjadi keterbatasan – keterbatasan JMAI untuk berkembang selama
ini. Hasil yang didapat dari Temu Nasional ini adalah kesepakatan untuk merubah
Jaringan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (JMAI) menjadi suatu bentuk organisasi
untuk dapat lebih memajukan wadah mahasiswa akuntansi se-Indonesia ini
kedepannya. Selain itu, beberapa rekomendasi dari temu nasional ini adalah
menyosialisasikan perubahan bentuk JMAI yang berubah menjadi organisasi ini ke
Simpul masing – masing dan mempersiapkan kelengkapan organisasi yang akan di
bahas pada temu nasional selanjutnya walaupun saat itu tidak ada delegasi yang
hadir bersedia untuk menjadi tuan rumah selanjutnya. Sehingga, disepakati bahwa
delegasi yang hadir akan mencari Universitas mana yang bersedia untuk menjadi
tuan rumah.
Universitas Diponogoro bersedia
menjadi tuan rumah selanjutnya pada Februari 2009.Sesuai hasil dan rekomendasi
pada temu nasional sebelumnya di Universitas Haluleo, pembahasan pada Temu
Nasional kali ini adalah kelengkapan organisasi, seperti AD/ART, GBHO dan PPO
untuk Organisasi JMAI. Namun, delegasi yang hadir saat itu berselisih paham
karena beberapa delegasi beranggapan bahwa sosialisasi perubahan bentuk JMAI
dari jaringan menjadi organisasi kurang maksimal, sehingga perlu tambahan waktu
dan usaha yang lebih keras lagi untuk mensosialisasikan perubahan ini. Para
delegasi yang hadir pun sepakat untuk hanya merumuskan draft kelengkapan
organisasi untuk Organisasi JMAI. Selain itu, hasil dari kesepakatan ini adalah
membuat tim untuk mengkoordinir sosialisasi perubahan bentuk JMAI menjadi
organisasi, dan selanjutnya Simpul Jawa Barat menjadi tuan rumah KONGRES I
untuk Organisasi JMAI yang akan menjadi sejarah baru untuk wadah para mahasiswa
akuntansi se-Indonesia ini.
Pada bulan November 2009, Simpul
Jawa Barat yang dipusatkan di Universitas Kristen Maranatha menyelenggarakan KONGRES
I untuk Organisasi JMAI, yang mana diawali dengan Seminar Nasional dan
Kompetisi Debat Nasional Akuntansi. Tepat pada tanggal 18 November 2009, Jaringan
Mahasiswa Akuntansi Indonesia (JMAI) secara resmi berubah nama
menjadi Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI). Beberapa
kelengkapan Organisasi pun sudah disepakati oleh delegasi yang hadir saat itu,
diantaranya adalah:
- AD/ART, GBHPK, GBHO IMAI.
- Dipilih dan ditetapkan 5 (lima) orang
Dewan Pengawas Nasional (DPN).
- Dipilih dan ditetapkan 5 (lima) Orang
Badan Pimpinan Nasional (BPN).
- Dipilih dan ditetapkan Universitas
Hasanuddin Makassar sebagai tuan rumah KONGRES II.
- Dipilih dan ditetapkan Universitas
Lancang Kuning (UNILAK) Pekanbaru sebagai tuan rumah Musyawarah
Kerja Nasional I Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (MUSKERNAS I
IMAI).
III. PERKEMBANGAN
IMAI
3.1. Pembentukan
Simpul
Simpul adalah Struktur
kepengurusan IMAI yang paling rendah dibawah pengurus wilayah dan nasional,
pengurus simpul terdiri dari delegasi – delegasi Perguruan Tinggi yang berada
di satu provinsi dan memiliki progam studi/jurusan akuntansi.
Berikut ini adalah daftar simpul
IMAI yang telah terbentuk:
- Simpul Aceh
- Simpul Sumatera Barat
- Simpul Riau
- Simpul Sumatera Selatan
- Simpul Lampung
- Simpul DKI Jakarta
- Simpul Jawa Barat
- Simpul Jawa Timur
- Simpul Kalimantan Timur
- Simpul Sulawesi Selatan
- Simpul Sulawesi Tenggara
- Simpul Sulawesi Barat
- Simpul Gorontalo
Berikut ini adalah daftar Simpul
yang sedang dalam proses pembentukan:
- Simpul Sumatera Utara
- Simpul Jambi
- Simpul Bengkulu
- Simpul Yogyakarta
- Simpul Jawa Tengah
- Simpul NTB
- Simpul NTT
- Simpul Sulawesi Utara
- Simpul Sulawesi Tengah
- Simpul Papua
Daftar simpul yang telah
terbentuk dan yang sedang dalam proses merupakan data up date (April
2012) sampai dengan periode kedua IMAI.
3.2. Musyawarah
Kerja Nasional I
Sesuai amanah KONGRES I IMAI,
maka pada bulan Mei 2010 Musyawarah Kerja Nasional I IMAI sukses
terlaksana di Universitas Lancang Kuning (UNILAK) Pekanbaru, yang dihadiri ± 30
Perguruan Tinggi se-Indonesia. Amanah dari Kongres untuk melengkapi kelengkapan
organisasi yang belum terselesaikan dapat dijalankan pada moment Musyawarah
Kerja Nasional I IMAI ini dengan kesepakatan
tentang Pedoman Peraturan Organisasi, Himne, Mars dan Pakaian Dinas Harian.
Musyawarah Kerja Nasional I IMAI
juga melahirkan 3 (tiga) Program Kerja Nasional IMAIsekaligus tuan rumah
penyelenggarannya, yaitu:
- Accounting Intelligent Reborn (AIR) tuan
rumah Universitas Lampung.
- Latihan Kepemimpinan Nasional (LKN) tuan
rumah Universitas Pasundan Bandung.
- Full Accounting Share (FAS) tuan
rumah Universitas Jendral Soedirman Jawa Tengah.
3.2. Accounting
Intelligent Reborn I (AIR I)
Dari 3 (tiga) program kerja
nasional yang direncanakan, hanya 2 (dua) program kerja nasional yang terealisasi,
yang pertama adalah Accounting Intelligent Reborn (AIR)yang
diselenggarakan di Universitas Lampung dan dihadiri ± 40 Perguruan Tinggi
se-Indonesia. Pelaksanaan AIR dirangkai dengan berbagai macam kegiatan,
diantaranya seminar dan pelatihan SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan -
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik). Seminar dan pelatihan diikuti oleh seluruh
delegasi yang hadir pada saat itu, materi seminar dan pelatihan tersebut diisi
oleh perwakilan dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pusat. Semua rangkaian
acara AIR tersebut sukses terlaksana tanpa ada kendala dan hambatan apapun.
3.3. Latihan
Kepemimpinan Nasional (LKN)
Latihan Kepemimpinan Nasional
(LKN) diselenggaran di Universitas Pasundan Bandung dan dihadiri ± 50 Perguruan
Tinggi se-Indonesia. LKN dirangkai dengan berbagai kegiatan, diantaranya
seminar Akuntansi Nasional dengan tema “Peran Perbankan Dalam Menerapkan SAK
Syariah Untuk Menopang Perekonomian Indonesia”, kemudian Diskusi Akuntansi
Nasional dengan tema “Peran dan Keuntungan Dari Konvergensi SAK IFRS Dalam
Ruang Lingkup BUMN dan Akademis”, kemudian Latihan Kepemimpinan Nasional dengan
tema “Integritas Akuntan Dalam Krisis Kepemimpinan Nasional”. Semua rangkaian
acara LKN tersebut sukses terlaksana tanpa ada kendala dan hambatan apapun.
3.4. Full
Accounting Share (FAS)
Program kerja yang ketiga yaitu
Full Accounting Share (FAS) tidak terlaksana kerena berbagai hal dan kendala
yang dialami oleh penyelenggara yang telah ditetapkan. Pada Kepengurusan IMAI
pertama, gerak perjuangan lebih ditekankan kepada sosialisasi IMAI dan
perkembangan internal organisasi dengan lahirnya kepengurusan wilayah dan
simpul. Sampai dengan berakhirnya kepengurusan, telah terbentuk 2 kepengurusan
wilayah, yaitu wilayah I dan wilayah VII, serta 10 simpul. Dalam masa
perkembangan IMAI ini, masih kurangnya konsistensi merupakan faktor yang
mempengaruhi menurunnya keaktifan anggota biasa serta pengurus IMAI di tingkat
nasional, wilayah dan simpul.
3.5. Kongres II
IMAI
Pada bulan Oktober 2011, Kongres
II IMAI sukses terlaksana di Simpul Sulawesi Selatan yang bertempat di
Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar. Kongres tersebut dirangkai dengan
berbagai kegiatan yang dikemas dalam INAD (IMAI National Accounting Days), yang
mana diawali dengan Seminar Nasional Akuntansi dengan tema ”Green
Accounting; A Proposal to Sustainability Environment” dengan menghadirkan
pemateri-pemateri handal dan profesional. Beberapa kekurangan dan kelemahan
organisasi dibenahi pada kongres II tersebut, diantaranya adalah:
- Memperbaiki konstitusi IMAI.
- Evaluasi kepengurusan dan perkembangan
IMAI periode pertama.
- Pembagian wilayah menjadi 5 (lima) yang
awalnya terbagi 7 (tujuh).
- Dipilih dan ditetapkan 5 (lima) Dewan
Pengawas Nasional periode 2011-2013.
- Dipilih dan ditetapkan 5 (lima) Badan
Pimpinan Nasional periode 2011-2013.
- Dipilih dan ditetapkan simpul Sumatera
Barat, tepatnya Universitas Bung Hatta (UBH) Padang sebagai tuan rumah
Musyawarah Kerja Nasional II IMAI (MUSKERNAS II IMAI).
3.6. Musyawarah
Kerja Nasional II
Sesuai dengan amanah Kongres II
IMAI, maka pada bulan April 2012 Musyawarah Kerja Nasional II IMAI (MUSKERNAS
II IMAI) sukses terlaksana di Simpul Sumatera Barat, yang diselenggarakan di
Universitas Bung Hatta (UBH) Padang. MUSKERNAS II IMAI dirangkum dalam BNCAC (Building
the Nation’s Competitiveness Through Accountant’s Competency), yang mana
dimulai dengan seminar akuntansi nasional dengan tema “Indonesia pasca triwulan
I penerapan IFRS”. Dan kemudian dilanjutkan dengan “Accounting and Tax
Competition”. MUSKERNAS II IMAI melahirkan 4 (empat) Program Kerja Nasional
IMAIsekaligus tuan rumah penyelenggarannya, yaitu:
- Latihan Kader & Kepemimpinan Nasional
(LKKN), tuan rumah Simpul Jawa Timur.
- Accounting Intelligent Reborn II (AIR II), tuan
rumah Simpul Jakarta
- Full Accounting Share (FAS), tuan
rumah Simpul Aceh
- Bunga Rampai IMAI.
Bunga Rampai IMAI adalah kumpulan
karya tulis ilmiah akuntansi dari seluruh anggota IMAI yang dikumpulkan pada
saat pelaksanaan program-program kerja IMAI. Karya tulis ilmiah yang terkumpul kemudian
akan diseleksi, lalu kemudian disusun dalam bentuk sebuah buku, dan akan
diterbitkan setelah masa bakti kepengurusan periode kedua berakhir.
Masing-masing Program Kerja
tersebut sudah ditetapkan dan disepakati bersama komposisi-komposisinya, dengan
tujuan agar tidak melenceng dari konstitusi IMAI.
Selain
merumuskan program kerja nasional, Muskernas II IMAI juga menetapkan format
pengkaderan simpul yang ditetapkan dan dipakai secara Nasional. Tujuan
ditetapkannya format pengkaderan tersebut adalah agar lebih memudahkan dan
menyamakan proses pengkaderan di seluruh simpul IMAI se-Indonesia. Selain itu,
pada moment Muskernas II IMAI dipilih dan ditetapkan empat biro beserta
pengurusnya, biro tersebut adalah:
- Biro Humas
- Biro Kajian Akademi
- Biro Kesekretariatan dan Administrasi
- Biro Keuangan
IV. Profil
singkat IMAI
4.1. Profil
Berikut ini adalah profil singkat
Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI):
Nama
Organisasi
: Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI)
Berdiri Tanggal
: 18 November 2009
Azas
: Pancasila
Landansan
: Tri Dharma Perguruan Tinggi
Status
: Organisasi Kemahasiswaan
Sifat
: Independen
Bentuk
Organisasi
: Federasi
Bentuk
Kepengurusan : Presidium
Kelengkapan
Organisasi : Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Garis-Garis
Besar Haluan Organisasi, Garis-Garis Besar Haluan Program Kerja, Pedeman
Peraturan Organisasi, Hymne, Mars, Pakaian Dinas Harian.
Motto
: “Akuntansi Tangguh, Akuntansi Bersatu”
4.2. Visi dan
Misi IMAI
Anggaran Dasar (AD) IMAI pasal 9
tentang Visi, berbunyi:
“Menjadikan IMAI sebagai
organisasi pemersatu yang berperan aktif dalam pengkajian dan pengembangan
serta penerapan kompetensi akuntansi berbasis teknologi informasi secara
komprehensif”.
Anggaran Dasar (AD) IMAI pasal 10
tentang Misi, berbunyi :
§ Ø Mengintensifkan komunikasi dan
informasi yang akurat dikalangan mahasiswa akuntansi indonesia.
§ Ø Mengembangkan wawasan keilmuan
anggota IMAI melalui kajian keakuntansian dan pengaplikasian dalam teknologi
informasi.
§ Ø Meningkatkan daya kritis yang
bertanggung jawab terhadap kondisi sosial, perkembangan akuntansi dunia pada
umumnya dan indonesia pada khususnya.
§ Ø Memberikan kontribusi kepada
berbagai pihak dalam upaya pengembangan dan penerapan akuntansi.
4.3. Fungsi dan
Tujuan IMAI
Anggaran Dasar (AD) IMAI pasal 11
tentang Fungsi IMAI, berbunyi :
- Sebagai lembaga pemersatu mahasiswa
akuntansi se-Indonesia
- Sebagai lembaga pengembangan dan penerapan
keilmuan anggota
- Sebagai lembaga kaderisasi anggota
- Sebagai lembaga penyalur aspirasi anggota
- Sebagai lembaga penyalur kreatifitas
anggota
Anggaran Dasar (AD) IMAI pasal 12
tentang Tujuan IMAI, berbunyi:
“Terbinanya insan akademis dengan
nilai-nilai ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berintelektual serta mampu
mengaplikasikan keilmuan akuntansi secara profesional, inovatif dan kreatif
dalam sosial kemasyarakatan demi terwujudnya tujuan pendidikan nasional”.
4.4. Pengurus
Nasional IMAI periode pertama (2009-2011);
- Dewan Pengawas Nasional (DPN)
DPN merupakan badan
legistatif tertinggi di IMAI, yang menjalankan fungsi-fungsi dan
tugas-tugas legislatif sebagaimana yang telah diatur di dalam konstitusi IMAI.
Berikut ini adalah nama-nama DPN
IMAI periode pertama:
- Fauzan Ishak
Aksa : (Wilayah 1) Universitas
Malikussaleh, Aceh
- Gatot Suntoso
:
(Wilayah 2) Universitas Bandar Lampung, Lampung
- Denny Aryanto Putro : (Wilayah
3) Universitas Ibnu Kholdun, Bogor
- Prasetyo
:
(Wilayah 4) Universitas Jenderal Soedirman, Jateng
- Wandi
:
(Wilayah 5) STIEM Bongaya, Makassar
- Badan Pimpinan Nasional (BPN)
BPN merupakan badan eksekutif
tertingi di IMAI, yang menjalankan fungsi-fungsi dan tugas-tugas eksekutif
sebagaimana yang telah diatur di dalam konstitusi IMAI.
Berikut ini adalah nama-nama BPN
IMAI periode pertama:
- Sigit Catur
Rohadi : Universitas Lampung
- Sandi
Ariesta
: Universitas Pasundan, Bandung
- Aditya
: Universitas Air Langga, Surabaya
- Agung Jati Prabowo
: Universitas Islam Sultan Agung, Jateng
- Bus
Fachrudin
: Universitas Negeri Makassar, Sulsel
4.5. Pengurus
Nasional IMAI Periode kedua (2011-2013) :
Nama-nama Dewan Pengawas Nasional
(DPN) :
- Rudi
Purnama
: (Wilayah 1) Universitas Putra Indonesisia YPTK, Padang
- Anugrah Adi
: (Wilayah 2) Universitas Pasundan, Bandung
- Ahmad
Alfan
: (Wilayah 3) Universitas Nusantara PGRI, Kediri
- Nur Siti
Fatimah :
(Wilayah 4) Universitas Mulawarman, Samarinda
- Ali
Muhammading : (Wilayah 5) Universitas
45 Makassar
Nama-nama Badan Pimpinan Nasional
(BPN):
- Iwan
Rambe
: (Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru)
- Arief
Yusri
: (Universitas Hasanuddin, Makassar)
- Tegar Agung Wibowo : (Universitas
Negeri Malang, Jatim)
- M. Satria
Putra
: (Universitas Lampung)
- Suhamdani Kamal
Arif :
(Universitas Mulawarman, Samarinda)
Nama-nama pengurus Biro-biro
IMAI:
- Biro
Humas
: Adi
Putra O (Universitas Budi Luhur, Jakarta)
- Biro Kajian Akademi
: Indan
Lazulfa Anas (Universitas Lampung)
- Biro Kesekretariatan &
Administrasi : Rizky Rahayu
Utomo
(Universitas Muhammadiyah Malang)
- Biro
Keuangan
: Widya
Sari (Universitas Jambi)
Note: Satu hal yang perlu
diingat, Organisasi IMAI murni bergerak dalam bidangAKADEMIK seperti
halnya himpunan akuntansi, jadi IMAI tidak ikut campur dengan halPOLITIK.
===> Info lebih lanjut tentang
IMAI bisa diperoleh dari Group FB IMAI:
E-mail: imaiindonesia@yahoo.co.id
CP : 0832112844122 (Biro Humas)
Subscribe to:
Posts (Atom)